Ini merupakan sifat
ksatria yang dimilki oleh orang Makassar terungkap dalam ungkapan :
" Teai
Mangkasara punna bokona loko "
Artinya :
" Bukan orang Makassar kalau yang luka itu adalah
bagian belakangnya "
Sebagai orang Makassar, bila sudah melakukan duel maut
mereka pantang dan haram lari sebab bila mereka lari berarti penakut dan bisa dicap
sebagai bencong atau orang ballorang (penakut).
Kalaupun lari, akan tergambar
dari pihak lawannya, pihak lawan akan memberinya hadiah dengan menancap Badik
di belakangnya, yang berarti luka ada di bagian belakang dan bila luka ada di
bagian belakang berarti mereka bukan orang Makassar.
Namun
bilamana lukanya ada di depan, menandakan mereka adalah seorang ksatria,
pemberani. Kalaupun mati, itu namanya mati terhormat. Orang Makassar bilang Mate
Nigollai atau Mate Nisantanggi ( Mati diberi gula atau diberi santan ).
4 komentar:
itu sifat suku kami makassar, jadi kalo ada suku lain yg ingin duet maut maka dia akan dilayani oleh suku kami, tetapi harus ada yg mati dari salah satunya, guna menunjukkan siapa yg mati bagus dan sipa yg mati bencongnng
Kalo bahasa amma'ji lari ? Orang mana itu klo suka amma'ji nampa lari
mntp kota mks khu
Lambara' Tatta'sa'lana Gowa!
Posting Komentar